Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Tempat Makan
Ahli gizi sarankan konsumsi MBG maksimal dua jam setelah dibagikan
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-13 05:44:19【Tempat Makan】513 orang sudah membaca
PerkenalanTim ahli gizi SPPG Polda Kepulauan Babel melakukan pemorsian MBG di Pangkalpinang. ANTARA/Antara Bab

Jakarta (ANTARA) - Guru Besar Departemen Gizi Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) Institut Pertanian Bogor (IPB) Budi Setiawan menyarankan penerima manfaat Makan Bergizi Gratis (MBG) segera mengkonsumsi makanan maksimal dua jam setelah dibagikan.
"Jadi, makanan itu idealnya dimakan ngak lebih dari dua jam setelah dimasak, kalau memang kudapannya digoreng, itu juga harus dibatasi agar ngak dimakan siswa lebih dari empat jam," katanya dalam siniar Badan Gizi Nasional (BGN) yang diikuti di Jakarta, Rabu.
Baca juga: Wamen Isyana apresiasi SPPG libatkan ahli gizi identifikasi alergen
Budi memahami bahwa Program MBG baru pertama kali berjalan di Indonesia, sehingga baik pihak Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) maupun katering masih melakukan penyesuaian-penyesuaian tertentu.
"Ini karena pertama kali di Indonesia, jadi dunia kuliner dan gizi itu kan baru pertama kali membuat makanan dengan kapasitas 3.000-4000 setiap hari, jadi, katering komersial juga mungkin belum pernah punya pengalaman itu," ujar dia.
Budi menekankan pentingnya pelatihan keamanan pangan bagi petugas SPPG agar mampu mengelola distribusi MBG dengan lebih baik.
Baca juga: Pakar BGN paparkan sejumlah peran ahli gizi dalam Program MBG
Baca juga: Gubernur Kepri ingatkan ahli gizi SPPG kontrol ketat pengolahan MBG
"Jadi perlu dilakukan pelatihan, khususnya keamanan pangan. Ada beberapa informasi di SPPG itu saat memasak butuh waktu yang lama, pemorsian di holding-nya juga terlewati waktunya, kemudian waktu pengantarannya juga, sehingga ada risiko bahwa makanan itu dikonsumsi terlalu lama, ini perlu jadi kritik bagi BGN," tuturnya.
Hingga November 2025, jumlah penerima manfaat MBG di Indonesia telah mencapai lebih dari 40 juta orang, dengan jumlah SPPG yang telah beroperasi lebih dari 13 ribu unit.
Suka(47638)
Artikel Terkait
- Kemendes: Kebutuhan Makan Bergizi Gratis diharapkan disuplai dari desa
- Wajah baru TNI setahun di bawah kepemimpinan Prabowo
- Tim Rescue TNGR bersihkan sampah di tebing curam Gunung Rinjani
- 35.000 paket bantuan Indonesia untuk Palestina telah diterima warga
- Menteri PPPA prioritaskan perlindungan anak dalam insiden di SMAN 72
- PBB catat peningkatan kecepatan pengiriman bantuan di Gaza
- Palestina desak penempatan pasukan internasional lindungi Gaza
- Tim Rescue TNGR bersihkan sampah di tebing curam Gunung Rinjani
- Pemkot Jakbar tindaklanjuti kasus keracunan MBG di SDN Meruya Selatan
- Polres Lombok Timur usut penyebab keracunan pelajar setelah santap MBG
Resep Populer
Rekomendasi

Akademisi dukung keberlanjutan MBG demi generasi emas Indonesia

PBB catat peningkatan kecepatan pengiriman bantuan di Gaza

BPOM dukung Kemenbud majukan kebudayaan lewat keanekaragaman hayati

KBRI Phnom Penh bantu 97 WNI yang ditangkap polisi Kamboja

Laba bersih PalmCo tumbuh 84 persen jadi Rp3,48 T di kuartal III

Lokasi shelter di Jakarta yang cocok untuk adopsi & rawat hewan liar

Polres Lombok Timur usut penyebab keracunan pelajar setelah santap MBG

Anggota Komisi IX DPR: MBG "senjata perang" pemerintah bangun masa depan